Kesultanan Buton Bersinar di FSBKN: Kontingen Terbesar dan Sambutan Kehormatan di Keraton Surakarta

    Kesultanan Buton Bersinar di FSBKN: Kontingen Terbesar dan Sambutan Kehormatan di Keraton Surakarta
    Kontingen Kesultanan Buton Berpose Didepan Kediaman Sri Susunan Pakubuwono Ke-IX, Keraton Surakarta Hadiningrat, Sabtu (14/12/2024).

    SOLO - Kesultanan Buton mendapatkan Berbagai Moment terhormat saat menghadiri Festival Seni Budaya Kerajaan Nusantara (FSBKN) Yang dihadiri 38 Kerajaan dan Kesultanan yang ada di seluruh Indonesia. 

    Bertempat di Kota Surakarta, Rombongan Kesultanan Buton ternyata dihadiri 253 orang dan Menjadi Peserta terbanyak dari seluruh kontingen yang hadir. Selain itu juga Kesultanan Buton diberi tempat penginapan terhormat yakni dikediaman Sri Susunan Pakubuwono Ke-IX Keraton Surakarta Hadiningrat. 

    Saat menuju ke Lokasi Festival, Sabtu (14/12/2024) Kesultanan dan rombongan diberi Empat kendaraan khusus dari keraton, begitu pula Sultan Buton Ke-41 PYM.IR.H.La Ode Muhammad Sjamsul Qamar, MT., IPU bersama Permaisuri saat memasuki benteng keraton surakarta telah disediakan kendaraan Khusus dari Keraton Surakarta. 

    Pada Kegiatan Festival ini di rangkain dengan memperingati tiga momen penting sekaligus yakni ulang tahun ke-93 Paguyuban Kawulo Karaton Surakarta (PAKASA), ulang tahun ke-5 Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN), dan Festival Adat Kerajaan Nusantara yang ke-3.

    Menurut KPH. Eddy Wirabhumi, Ketua Umum Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN), kegiatan ini sebetulnya pengganti kegiatan yang sama yang seharusnya diadakan di Kerajaan Termanu di Pulau Rote.

    Terbukti ditambahkan KPH. Eddy Wirabhumi, jumlah peserta dari seluruh nusantara yang akan datang ke Solo berjumlah 2.500 dari 38 kerajaan.

    Terlihat begitu antusias masyarakat surakarta dan sekitarnya dalam menyambut Rombongan Kesultanan Buton, baik hanya untuk berswafoto maupun berbincang. 

    "saya dari jogja Mas, dapat kabar ada kirab atau Festival karnaval ini makanya mau berfoto ini dari Sultan Buton, "ujar Mira

    Mira mengaku begitu terkesimak melihat rombongan dari Kesultanan Buton. Menurutnya ini adalah rombongan Kesultanan terbanyak dibanding Kesultanan atau kerajaan Lain. 

    "iya kalau saya lihat dari tadi ini yang terbanyak, kalau rombongan lain ini sedikit, "ungkapnya.

    Antusiasme Publik Membanjiri Rombongan Buton

    Rombongan Kesultanan Buton menjadi pusat perhatian masyarakat Solo dan wisatawan yang hadir. Banyak yang sengaja datang untuk menyaksikan festival dan mengabadikan momen bersama Sultan dan rombongannya.  

    “Saya terkesima melihat rombongan Kesultanan Buton, ini kontingen terbesar di sini. Sangat megah, lengkap dengan tradisi dan pakaian adat mereka, ” kata Upil, seorang pengunjung yang datang dari Luar Solo.  

    Kesultanan Buton, Simbol Tradisi dan Kebesaran Nusantara. Dengan Penampilan megah Kesultanan Buton dalam FSBKN 2024 membuktikan bahwa mereka tidak hanya melestarikan tradisi leluhur, tetapi juga mengukir kehormatan baru di era modern. Sambutan istimewa yang diterima oleh Sultan dan rombongan di Solo menjadi bukti kuat bahwa warisan budaya Buton terus dihormati dan dijunjung tinggi di Nusantara.  

    Dengan kehadirannya yang memukau, Kesultanan Buton telah meninggalkan jejak tak terlupakan dalam sejarah FSBKN 2024, memperkokoh posisinya sebagai simbol kebesaran adat dan budaya Indonesia.

    Pada kegiatan ini, seluruh kontingen menampilkan berbagai macam tarian dan pakaian adatnya masing-masing daerah. 

    kesultanan buton solo surakarta fsbkn ekspedisi maritim ii
    HARIANTO

    HARIANTO

    Artikel Sebelumnya

    Kesultanan Buton Bersinar di FSBKN 2024:...

    Artikel Berikutnya

    Perkenalkan Potensi Ekonomi Budaya Buton,...

    Berita terkait

    Follow Us

    Recommended Posts

    Hendri Kampai: PPN Naik, PPh Dibiarkan, Beban Rakyat Kecil Bertambah, yang Kaya Tetap Nyaman
    Hendri Kampai: Penolakan Terhadap PPN 12% Menjadi Bola Salju Perlawanan Rakyat
    Hidupkan Kembali Kejayaan Maritim Nusantara: Jejak Kesultanan Buton dan Peran Keraton Surakarta
    Hendri Kampai: Mahalnya Biaya Pendidikan, Kebodohan Rakyat yang Sengaja Dipelihara
    Hendri Kampai: Belajar dari Korea Utara, Sebuah Kekuasaan yang Mencekam dari Dinasti yang Diwariskan